wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Remajanti Peratiwi

        Repertoar  Ujian Tugas Akhir 

                         

Oleh: Euis Karmila

sangitaharmoni.com - Pertunjukan ini merupakan TA karawitan di ISBI Bandung. Pada ujian tugas akhir minat utama penyajian, penyaji mengambil judul sajian yang berjudul Rémajanti Pertiwi. Rémajanti Pertiwi diambil dari kata Réma, Janti dan Pertiwi. Réma menurut kamus Bahasa Sunda (1985:354) artinya jari jemari (tangan); Janti dalam Bahasa Sansekerta  artinya pohon, tunas; dimaknai sebagai sesuatu yang tumbuh/hidup;  Pertiwi dalam Bahasa Sansekerta:  pṛthvī, atau juga pṛthivī) adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga "Ibu Bumi" (atau dalam bahasa Indonesia "Ibu Pertiwi"). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1168) Pertiwi artinya bumi; dewi yang menguasai bumi; tanah tumpah darah; ibu pertiwi.Jadi, Rémajanti Pertiwi adalah kepiawaian jari jemari (tangan) seorang perempuan, atau Remajanti Pratiwi berarti kelincahan tangan seorang perempuan bermain rebab.

Lagu yang disajikan dalam Ujian Tugas Akhir Penyajian Rebab Dalam Celempungan ''Remajanti Pertiwi'' diantaranya:

1. Jipang Wedang

Lagu bubuka pada sajian celempungan ini adalah Jipang wedang. Laras yang digunakan adalah laras salendro, madenda 4=T, madenda  4=P, madenda 4= S atau pelog 5= T, madenda 4=G, karena ini sesuai dengan teori Machyar jika nada salendro dominan pada nada Tugu, Loloran, Galimer maka laras madenda yang digunakan madenda 4= T, jika nada salendro dominan pada nada Panelu, Galimer, Tugu laras madenda yang digunakan madenda 4= P, jika nada salendro dominan pada nada Singgul, Tugu, Panelu, laras madenda yang digunakan madenda 4= S, jika nada salendro dominan pada nada Galimer, Singgul, Loloran, laras madenda yang digunakan madenda 4=G.

2. Parujakan 

Gending peralihan setelah Jipang Wedang. Laras yang digunakan adalah laras salendro dan madenda 4= S, karena ini sesuai dengan  teori Machyar jika nada salendro dominan pada nada Singgul, Tugu, Panelu, laras madenda yang digunakan madenda 4=S.

3. Sorong Dayung Kombinasi

Pada lagu Sorong Dayung Kombinasi laras yang digunakan adalah madenda 4=S, karena ini sesuai dengan teori Machyar jika nada salendro dominan pada nada Singgul, Tugu, Panelu, laras madenda yang digunakan madenda 4=S.

4. Tonggérét

Pada lagu Tonggérét penyaji menggunakan laras salendro, madenda 4=T dan degung 3=T atau mataraman, karena ini sesuai dengan teori Machyar jika nada salendro dominan pada nada Tugu, Loloran, Galimer maka laras madenda yang digunakan madenda 4= T, jika nada salendro yang dominan pada nada Tugu, Loloran, Galimer, maka laras degung yang digunakan degung 3=T atau bisa juga menggunakan laras degung 1= G.

5. Arang-Arang Géboy Lélé

Pada bagian arang-arang géboy lélé, laras yang digunakan adalah laras mataraman atau degung 3= T, karena ini sesuai dengan teori Machyar jika nada salendro yang dominan pada nada Tugu, Loloran, Galimer maka laras degung yang digunakan degung 3=T atau bisa juga menggunakan laras degung 1= G. Pada sajian lagu Géboy Lélé penyaji tidak membawakan secara full lagu géboy lélé hanya bagian terpenting saja sebagai peralihan atau jembatan untuk lagu cangkurileung.

6. Cangkurileung 

Lagu Cangkurileung dimainkan sebagai lagu penutup. Pada lagu Cangkurileung laras yang digunakan adalah degung 3=T atau mataram dan laras salendro, karena ini sesuai dengan teori Machyar jika nada salendro yang dominan pada nada Tugu, Loloran, Galimer maka laras degung yang digunakan degung 3=T.

Posting Komentar

Posting Komentar