wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

State Of The Art Dalam Artikel Ilmiah

 

State of the art

sangitaharmoni.com- Cara menulis artikel ilmiah dengan artikel populer sangatlah berbeda. Karena bahasa yang baku, menentukan novelis, dan sistematika penulisan yang berbeda-beda. Karena setiap instansi mempunyai gaya selingkung yang berbeda-beda, namun pada dasarnya intinya sama. Untuk memperoleh state of the art yang kuat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

1. Kontribusi 

Secara sederhana, kontribusi berarti dampak positif yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Apabila penelitian benar-benar dilakukan, hasil dari penelitian dan seberapa penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat menentukan tingkat state of the art. Semakin besar nilai kontribusi yang ditawarkan pada suatu jurnal ilmiah, maka semakin kuat state of the art yang akan dibentuk.  

Untuk membuat suatu penelitian dengan nilai kontribusi yang tinggi diperlukan survey dan studi terlebih dahulu tentang kecenderungan dari topik penelitian yang akan dilakukan. Dengan melakukan survei dan studi, maka dapat diketahui apa yang dapat dijadikan suatu senjata, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberian banyak manfaat pada masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan. 

2. Orisinalitas 

Orisinalitas adalah keaslian dari penelitian yang dilakukan dimana penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Kriteria ini merupakan salah satu bentuk spesifik dari kontribusi ilmiah yang mana belum ada peneliti lain yang pernah melakukan hal yang sama sebelumnya. Apabila penelitian yang dilakukan sudah pernah dilakukan sebelumnya, maka orisinalitas penelitian tersebut adalah rendah. Hal tersebut berarti penelitian ini tidak memberikan suatu kontribusi baru yang spesifik untuk masyarakat pada umumnya.  

3. Keterbaruan 

Keterbaruan adalah kontribusi ilmiah yang secara spesifik menambah pengetahuan secara teoritis maupun praktik dari suatu disiplin ilmu. Perbedaan utama antara keterbaruan dengan orisinalitas adalah pada keterbaruan penelitian yang diusulkan merupakan suatu pengembangan yang dapat memperbaiki penelitian yang sudah dilakukan atau benarbenar baru secara teoritis. Sedangkan orisinalitas, hanya terbatas pada konteks tidak terjadi tindakan plagiarisme terhadap penelitian-penelitian lain. 

4. Brainstorming 

Brainstorming adalah teknik kreativitas individu maupun kelompok dimana dilakukan suatu usaha pemecahan masalah tertentu secara spontan (Wikipedia). Pada brainstorming kita akan berusaha menemukan ide-ide untuk penelitian secara sederhana. Penelitian yang masih belum jelas arah dan tujuannya dapat ditemukan melalui brainstorming. Ide-ide tersebut dikumpulkan sebanyak-banyaknya tanpa menilai baik buruknya, layak tidaknya, sehingga diperoleh banyak alternatif ide yang dapat digunakan. Pada brainstorming, kuantitaslah yang diutamakan. Setelah semua ide terkumpul, barulah diadakan pertimbangan kualitas dan kelayakan dari ide dan masuk pada tahap selanjutnya. 

5. Free writing 

Free writing adalah tahap yang hampir sama dengan brainstorming. Hanya saja pada tahap ini ide yang telah diperoleh dituliskan pada lembaran kertas. Pada tahap ini, ide kasar yang telah ditentukan berdasarkan brainstorming, disusun secara sederhana apa saja yang akan dibahas dan diteliti pada penelitian yang akan diajukan. Tidak perlu adanya aturan khusus yang berbelit-belit karena bagian terpenting adalah ide pokok dari setiap bahasan. 

6. Literature scanning 

Literature scanning pada dasarnya adalah membaca secara cepat literatur-literatur yang terkait dengan penelitian kita. Kita tidak perlu memahami isi dari literatur yang kita baca, tetapi hanya perlu tahu inti dari pembahasan literatur tersebut. Semakin banyak kita membaca literatur yang terkait, maka akan semakin baik karena kita jadi semakin tahu arah dan celah dari penelitian yang akan dilakukan


Posting Komentar

Posting Komentar