wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Apa itu Magi(s)?


magis dan klasifikasinya


Oleh : Euis Karmila

sangitaharmoni.com- Magis (magi) di masyarakat lazim disebut dengan nama gaib atau berhubungan dengan ilmu gaib. Tidak dapat dipungkiri, percaya atau tidak bahwa semua yang gaib itu ada, bukan halusinasi ataupun imajinasi tetapi memang hal-hal yang diluar nalar itu ada dan nyata berdampingan. Dalam skema kehidupan alam-semesta semuanya ada kausalitas. Determinasi alam dengan kuatnya sehingga yang terjadi adalah pemahaman manusia  terkait peristiwa yang harus berjalan seirama dengan proses  mengerti  pola tata krama alam-semsesta. Oleh sebab itu, determinasi selalu  merangsang orang supaya memanipulasi keadaan dengan cara yang disepakati atau tidak disepakati.  Penggunaan determinasi alam dapat dilakukan dengan 3 jalur keyakinan di antaranya; 
1. melewati pengakuan masyarakat, 
2. melalui keyakinan orang tertentu  dan dukungan masyarakat, 
3. hanya diakui oleh orang per orang  tanpa sepengetahuan masyarakat 

Dalam perspektif masyarakat  tribal, determinasi magis sudah berlaku umum, artinya sudah biasa dilakukan.  Maka dari itu, magis merupakan  usaha manusia untuk memanipulasi serangkaian sebab-akibat antara peristiwa-peristiwa  biasa,  yang faktanya tidak saling berkaitan, tetapi menggunakan cara yang istimewa (bagi pelaku magis) dan irasional.  

Sejalan dengan refleksi Levi- Straus, kepercayaan pada hal-hal yang berbau magis  terdiri atas tiga aspek komplementer yaitu;
1. kepercayaan dan keyakinan si tukang sihir terhadap  keberhasilan semua  teknik  yang selalu dan sedang digunakan. 
2. kepercayaan korban (penderita) terhadap kekuatan tukang sihir
3.  kepercayaan dan harapan kelompok, dimana  setiap relasi  antara  si tukang sihir dan korban berlangsung  dan ditentukan. 

Selain itu Frazer  berpendapat bahwa magis adalah semua  tindakan manusia  (atau abstensi dari tindakan ) untuk mencapai suatu maksud  melalui kekuatan-kekuatan  yang ada di dalam alam, serta seluruh kompleksitas di belakangnya.  Karena sejatinya ilmu gaib digunakan ketika persoalan  hidup yang  berada di luar batas kemampuan  dan pengetahuan akal yang ternyata banyak perilaku sosial dari  magis  terbukti tidak memberi hasil sesuai dengan harapan.  Secara  struktural terdapat  tiga unsur utama dalam praktik magi yakni; benda berupa obat-obatan, benda atau materi yang digarap dalam upacara,  dan maksud tertentu yang terucap dalam mantra. 

Magis  juga diklasifikasikan   menjadi 3 bagian di antaranya:
1. magis produktif  yaitu magis yang berkaitan dengan kebiasaan manusia sepeti masalah meminta hujan, pelayaran, perdagangan dan percintaan. Tindakan magi seperti ini bisa dilakukan sendiri juga bisa dilakukan oleh orang lain dengan tujuan  sesuai dengan maksud pelaku.
2. magis protektif yaitu terarah pada tabu-tabu  yang dilaksanakan manusia untuk menjaga  harta milik. Seperti membantu mengembalikan utang, melindungi orang sakit, menjaga seseorang dalam perjalanan. 
3. magis destruktif  yaitu magis yang bertujuan  untuk mendatangkan malapetaka atau kecelakaan. Hal ini dilakukan  untuk menjatuhkan  dan mencelakai korban  yang telah lama menjadi incaran. Misalnya, mendatangkan badai, merusak barang milik orang lain, mendatangkan penyakit,  bahkan kematian.  Magis destruktif ini terjadi ketika  adanya dendam yang sangat lama dan tidak ada penyelesaian damai secara baik-baik. 


Posting Komentar

Posting Komentar