wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Sabet Dalam Pertunjukan Wayang Golek

 

wayang golek,sabet

Oleh: Euis Karmila

sangitaharmoni.com- Dalam tradisi pedalangan Jawa, sabet diartikan sebagai gerak wayang di kelir yang dilakukan oleh dalang. Sedangkan dalam istilah pedalangan Sunda disebut dengan rengkak wayang. Unsur- unsur pembentuk sabet di antaranya, cepengan, tancebon, bedholan, solah dan entas-entasan.

Sabet  dalam pengaplikasiannya terdapat tiga bentuk sabet wayang, di antaranya; sabet basajan, sabet ibingan, dan sabet perangan. 

Sabet Basajan 

Sabet merupakan  segala gerak - gerik wayang  yang terjadi sederhana belum ada olahan kreativitas didalamnya. Gerak-gerak tersebut merupakan gerak alami yang diambil dari aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, duduk, tiduran, dan  lain sebagainya. Dengan sabet basajan tersebut dalang kemudian mengolahnya menjadi  gerakan wayang yang menarik. 

Sabet Ibingan

Sabet ibingan merupakan gerakan wayang hasil kreativitas dalang mengikuti  bunyi tepakan kendang dan gending  iringan  (bunyi gamelan).  Kepiawaian  teknik  penjarian dan pegangan wayang (cepengan wayang) menjadi penentu  dari kreativitas seorang dalang  dalam membentuk pola ibingan (koreografi tari wayang) berdasarkan  tokoh dan karakter wayang tertentu.  Berdasarkan  karakter tersebut kemudian lahir bentuk repertoar  tarian wayang misalnya, tarian gatotkaca (tokoh ponggawa lungguh), tarian  satria ladak dengan jenis  tarian gawil satriaan seperti  tokoh Arayana, Karna, Somantri dan sebagainya. 

Sabet Perangan

Sabet Perangan atau biasa disebut sabet lagaan merupakan gerak wayang yang dilakukan ketika sedang  berperang atau berkelahi. Sabetan yang lahir dari peperangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Dari sabetan tersebut kemudian melahirkan berbagai teknik sabetan seperti perang gada, perang tombak, perang panah,  dan perang senjata lainnya. 

Ketentuan Garap Sabet Dalang

Hal -hal  yang menjadi pertimbangan dalam estetika garap sabet dalang adalah sebagai berikut:

1. Bedas  yakni cepengan atau teknik  pegangan wayang yang dilakukan dengan full power. Istilah  Bedas  sangat identik dengan  kekuatan tenaga  seseorang. Melalui penguasaan teknik bedas tersebut dapat dilihat apakah seorang dalang itu ngeusi (berisi) atau tidaknya. Pada umumnya gerak wayang dalam kategori ngeusi meliputi penguasaan gerak gedig, keupat, galieur, godeg dan sebagainya. 

2. Saregep artinya sabetan yang dilakukan dengan keseriusan, fokus dengan penjiwaan tokoh wayang yang sesuai dengan karakternya. Seperti suasana hati tokoh wayang  dalam keadaan sedih, gembira, marah, asmara dan suasana lainnya. 

3. Lemes artinya  halus. Dalam konteks garap wayang  sabet wayang  teknik memainkan gerak wayang  saat menari maupun berperang yang tersaji secara halus dan terpola  sesuai dengan ciri khas sabetan dalang yang bersangkutan. 

4. Tartib artinya tertib. Dalang dalam memainkan wayang harus  tertib  dan rapih dalam menyajikannya agar terjaga kesatuan garap yang utuh  dan menarik. 

5. Mariga adalah  teknik  gerak wayang dengan menggunakan trik-trik sabetan atraktif, logis dan estetis sesuai dengan kreativitas dalangnya. 


Posting Komentar

Posting Komentar