Oleh: Euis Karmila
Sabet Basajan
Sabet merupakan segala gerak - gerik wayang yang terjadi sederhana belum ada olahan kreativitas didalamnya. Gerak-gerak tersebut merupakan gerak alami yang diambil dari aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, duduk, tiduran, dan lain sebagainya. Dengan sabet basajan tersebut dalang kemudian mengolahnya menjadi gerakan wayang yang menarik.
Sabet Ibingan
Sabet ibingan merupakan gerakan wayang hasil kreativitas dalang mengikuti bunyi tepakan kendang dan gending iringan (bunyi gamelan). Kepiawaian teknik penjarian dan pegangan wayang (cepengan wayang) menjadi penentu dari kreativitas seorang dalang dalam membentuk pola ibingan (koreografi tari wayang) berdasarkan tokoh dan karakter wayang tertentu. Berdasarkan karakter tersebut kemudian lahir bentuk repertoar tarian wayang misalnya, tarian gatotkaca (tokoh ponggawa lungguh), tarian satria ladak dengan jenis tarian gawil satriaan seperti tokoh Arayana, Karna, Somantri dan sebagainya.
Sabet Perangan
Sabet Perangan atau biasa disebut sabet lagaan merupakan gerak wayang yang dilakukan ketika sedang berperang atau berkelahi. Sabetan yang lahir dari peperangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton. Dari sabetan tersebut kemudian melahirkan berbagai teknik sabetan seperti perang gada, perang tombak, perang panah, dan perang senjata lainnya.
Ketentuan Garap Sabet Dalang
Hal -hal yang menjadi pertimbangan dalam estetika garap sabet dalang adalah sebagai berikut:
1. Bedas yakni cepengan atau teknik pegangan wayang yang dilakukan dengan full power. Istilah Bedas sangat identik dengan kekuatan tenaga seseorang. Melalui penguasaan teknik bedas tersebut dapat dilihat apakah seorang dalang itu ngeusi (berisi) atau tidaknya. Pada umumnya gerak wayang dalam kategori ngeusi meliputi penguasaan gerak gedig, keupat, galieur, godeg dan sebagainya.
2. Saregep artinya sabetan yang dilakukan dengan keseriusan, fokus dengan penjiwaan tokoh wayang yang sesuai dengan karakternya. Seperti suasana hati tokoh wayang dalam keadaan sedih, gembira, marah, asmara dan suasana lainnya.
3. Lemes artinya halus. Dalam konteks garap wayang sabet wayang teknik memainkan gerak wayang saat menari maupun berperang yang tersaji secara halus dan terpola sesuai dengan ciri khas sabetan dalang yang bersangkutan.
4. Tartib artinya tertib. Dalang dalam memainkan wayang harus tertib dan rapih dalam menyajikannya agar terjaga kesatuan garap yang utuh dan menarik.
5. Mariga adalah teknik gerak wayang dengan menggunakan trik-trik sabetan atraktif, logis dan estetis sesuai dengan kreativitas dalangnya.
Posting Komentar