Pernikahan Darah (Blood Wedding) |
sangitaharmoni.com- Pertunjukan teater 'Pernikahan Darah'(Blood Wedding) merupakan naskah karya Federico Garcia Lorca, terjemahan & Sutradara Fathul A. Husein, NEO Theatre Indonesia. Perdana tampil pada tanggal 19 November 2023 di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung. Animo dari apresiator yang padat, sehingga memenuhi kursi yang ada di dalam Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung. Kehadiran kesepuhan-kesepuhan dari alumni teater ISBI Bandung juga menjadi pusat perhatian, sehingga menjadi beban bagi aktor untuk menampilkan pertunjukan yang baik, karena semakin berat ketika banyak pengamat ahli dan maestro yang ikut menyaksikan pertunjukan ini. Walaupun peluang-peluang terjadi kesalahan atau kekurangan dalam sebuah pertunjukan adalah hal yang wajar terjadi.
(Baca sinopsis selengkapnya : https://www.sangitaharmoni.com/2023/11/sinopsis-pernikahan-darah-blood-wedding.html)
Alur dramatik dengan sentuhan realis dan surealis dari pertunjukan teater yang bergenre romantisme ini, seperti pada umumnya mudah untuk ditebak, akhir cerita yang tragis dan saling membunuh atas nama pengorbanan cinta. Status pria beristri, mengejar wanita yang baru saja menikah, lalu pernikahan itu hancur sebelum keduanya menghabiskan malam pertama. Ending dari pertunjukan ini adalah sad ending, baik pria di masa lalu dan pria untuk masa depan tidak bisa memiliki wanita yang mereka cintai karena perjuangan seorang lelaki dibayar tuntas dengan pertumpahan darah.
Pernikahan Darah (Blood Wedding) |
Ada yang berbeda dari konsep garap pertunjukan teater ini, yaitu aktor-aktor diletakan dan duduk berjejer di kursi yang sudah disediakan dipanggung pertunjukan. Mereka masuk bergantian. Setting masuk aktor ini mungkin agak sedikit terganggu ketika aktor tiba-tiba duduk setelah keluar dari wing panggung. Yah mungkin penggarapan seperti ini, dengan menampilkan aktor full di panggung salah satunya untuk mengingat letak masuknya dimana agar tidak telat masuk, karena aktor akan fokus memperhatikan setiap part yang ada.
Pernikahan Darah (Blood Wedding) |
Posisi aktor di dalam panggung pertunjukan menjadi sentral sebagai bagian dari artistik secara estetika visual yang menjadi pusat perhatian.Sehingga fokus penonton terbagi bukan hanya aktor sebagai pemain melainkan aktor sebagai objek artistik. Yah, menariknya dari pertunjukan ini, setting alat yang dilakukan secara oleh aktor itu sendiri. Jadi, selain menjadi aktor disisi lain sebagai bagian artistik itu sendiri.
Pernikahan Darah (Blood Wedding) |
Tidak ada pertunjukan yang sempurna. Termasuk dalam pertunjukan teater ini. Beberapa aktor melakukan kesalahan seperti blocking yang membelakangi penonton, suara yang tidak begitu jelas, eksplor panggung yang kurang seimbang, dan beberapa penonton berbisik ada kesalahan dalam pemilihan peran aktor sehingga tidak muncul sosok karakter yang dibawakan. Namun, kemungkinan bisa jadi karena masalah teknis dan sebagainya, seperti perbedaan antara lokasi atau tempat latihan dan ketika pertunjukan, kemungkinan demam panggung bisa saja, atau hal lainnya tentang persiapan diri, bisa karena waktu yang terlalu singkat.
Pernikahan Darah (Blood Wedding) |
Menariknya aktor juga sebagai narator yang terselubung dalam simbolis burung gagak, yang mana kita tau gagak sebagai simbol dari kematian menjadi kekuatan dalam pertunjukan ini karena suaranya yang keras dan lantang. Begitupun artistiknya memang gaya dari sutradara yang memiliki kemampuan yang baik dan mengolah artistik yang sesuai dengan tema yang digarap. Keunggulan Fathul A. Husein selalu tidak pernah gagal dalam hal eksplorasi artistik. Gimik aktor memegang pepohonan juga menjadi hal yang baik, karena untuk memegang artistik secara statis yang tersorot secara live dipanggung pertunjukan, dengan waktu yang lama memang tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, bagian ini juga membutuhkan aktor yang profesional bekerja sesuai perannya. Apapun perannya, pertunjukan tidak bisa berdiri sendiri tanpa elemen-elemen pendukung dalam pertunjukan.
Posting Komentar