wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Gadis Kretek 2023: Perempuan Dalam Hegemoni Patriarki Dan Cerita Dibalik Traumatik Cinta

 

Review Gadis Kretek 2023
Review Gadis Kretek : Perempuan Dalam Hegemoni Patriarki Dan Cerita Dibalik  Traumatik Cinta

Oleh: Euis Karmila

Serial drama  gadis kretek tayang di netflix pada 2 november dengan jumlah 5 episode, yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo (Dasiyah) dan Ario Bayu (Soeraja), menjadi serial terbaik tahun ini.  Diangkat dari kisah novel ratih kumala, disutradarai oleh Kamila dan Ifa Isfansyah serta diproduksi oleh BASE Entertainment bersama showrunner Shanty Harmayn dan Tanya Yuson. Selain itu, Ratih Kumala dan Tanya Yuson ikut serta dalam  penulisan naskah bersama Kanya K. Priyanti and Ambaridzki Ramadhantyo. Serial ini turut dibintangi oleh Arya Seloka, Putri Marino, Ibnu Jamil, Tissa Biani, Sha Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Verdi Solaiman, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, dan Tutie Kirana. 

Mengangkat latar belakang industri kretek dan peristiwa sejarah Indonesia pada tahun 1960-an, dengan alur cerita maju mundur, ingin menunjuksn sisi budaya patriarki yang masih melekat. Akhir cerita yang berujung dengan terkuaknya rahasia dibalik kesuksesan persaingan dan manipulasi industri kretek.  Hingga akhirnya kesuksesan dan keberhasilan perempuan yang bisa menyaingi dunia kretek dianggap sebagai suatu masalah.

Film ini juga menunjukan bahwa sulitnya mencari orang jujur, kebanyakan orang memanipulasi demi keuntungan pribadi dengan menghalalkan segala cara untuk merogoh kekuasaan  dengan cara yang kotor sekalipun. Bahkan orang yang mencintai dan dicintai sangat berpotensi untuk menghianati. 

Resistensi Perempuan Dalam Tekanan Sosio-Kultural

Feminisme dan maskulinitas pada dasarnya ada di setiap karakter masing-masing individu . Seperti halnya, yin dan yang. Yin adalah perwujudan dari keindahan, kasih sayang, memelihara, kerja sama dan pasif. Sedangkan Yang adalah  perwujudan dari kekuatan, keras, kekuasaan, persaingan, agresif dan aktif.  Hal tersebut menjadi sebuah komplementer, yang ada pada setiap diri manusia. 
Review gadis gretek

Film ini mencoba mengangkat isu tentang perempuan dengan segamblang tekanan budaya patriarki, dalam cerita ini peran perempuan posisinya dipandang hanya sebagai pelinting rokok  bukan sebagai pembuat saus. Ruang saus dianggap sebagai ruang yang sakral, dengan memanipulasi narasi seorang penjaga ruangan itu mengatakan ''Jika seorang wanita masuk ruangan ini, saus akan menjadi asam'' tidak akan ada yang membeli rokok tersebut karena  rasanya berbeda, tidak laku ketika dipasarkan. 
Review gadis gretek
Rokok, ruang saus, memiliki konotasi yang lebih luas. Bisa dikatakan ruang gerak perempuan dimana profesi atau pekerjaan perempuan dianggap sebuah tabu jika sama dengan laki-laki, bahkan lebih. Perempuan yang dipandang sebagai pekerja rumahan saja, melayani suami, tidak memiliki  hak atau kesempatan yang sama seperti laki-laki yang bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi mengangkat status sosial di masyarakat. Inilah yang ingin diangkat dalam film ini. 
Review gadis gretek
Dengan alasan gender, sering kali penyediaan lapangan pekerjaan atau tenaga pekerja  dibatasi, dikhususkan, masih memegang prinsip perempuan dalam melakukan pekerjaan seringkali emosional, baperan, pemarah, ribet, sehingga sterotype yang berkembang tersebut mempengaruhi perempuan sebagaimana layak menerima posisi / jabatan dalam suatu pekerjaan, menjadi pertimbangan untuk menerimanya. Padahal kalau untuk urusan emosional bukan hanya perempuan, tetapi kaum laki-laki pun banyak diantaranya yang baperan, pemarah, ribet. Indikatornya bukan dilihat dari gender apalagi menilai karakter dari katanya atau hanya apa yang terlihat. Tidak memberikan kesempatan adalah sebuah tindakan yang kurang tepat, bahkan egois ketika sesuatu itu memang layak untuk didapatkan. Hal ini cakupannya sangat luas, bisa laki-laki ataupun perempuan. 

Konsep  gender pada gerakan feminisme barat yang berkembang adalah feminisme liberal pada abad ke-18, dengan gagasan yang dipakai adalah natural right (hak asasi manusia). Kritik-kritik feminisme liberal,tidak terlepas dari penilaiannya terhadap  keluarga yang menempatkan perempuan pada wilayah yang tidak menguntungkan yang berkutat pada pekerjaan irasional, emosional dan tirani. Kritik feminisme liberal juga tidak terlepas dari peran-peran suami sebagai kepala keluarga yang memiliki kecenderungan memiliki kekuasaan tak terbatas dalam keluarga dan menciptakan sebuah tirani. Selain itu, mahzab teologi pembebasan (liberation theologi) juga  dikembangkan oleh  James Cone. 

Oleh karena belum egaliter dalam gender, gerakan feminisme lebih banyak mengadopsi teori sosial konflik. Para feminis meyakini bahwa kepemilikan uang oleh laki-laki (sector publik) dan sistem patriarkat yang menempatkan laki-laki sebagai kepala keluarga menyebabkan penindasan pada kaum perempuan, yang pada akhirnya hubungan antar laki­-laki dan perempuan juga dianalogikan  hubungan antara kapitalis dan proletar. 

Review gadis gretek

Selain itu, isu-isu mobilisasi perempuan yang terjadi di sektor publik, mengadopsi sifat-sifat maskulin laki­-laki, justru meningkatkan kekerasan, eksploitasi, kriminalitas dan lain­-lain. Diperlukan sentuhan feminim (kasih sayang, kelembutan, kerja sama) dalam sistem sosial seperti itu.  Gerakan feminisme yang mutakhir ini disebut dengan gerakan ekofeminisme yang mendasarkan gerakannya pada menumbuhkan kembali  feminitas perempuan.
Review gadis gretek

Ekofeminisme yang menuai kontroversi, setelah para perempuan masuk ke dunia maskulin yang semula didominasi laki-laki maka yang terjadi ternyata perempuan tidak menonjolkan kualitas feminimnya tetapi justru meniru laki-laki. Dengan masuknya perempuan ke  dunia maskulin (sektor publik pada umumnya) menyebabkan peradaban 'modern' semakin dominan diwarnai oleh kualitas maskulin yang memiliki sifat kompetitif, egois yang mengakibatkan semakin terlihatnya kompetisi, selfcentered, dominasi dan  eksplotasi. Sedangkan semakin rusaknya alam, meningkatnya kriminalitas dan  menurunnya solidaritas sosial serta semakin banyaknya perempuan menelantarkan anak-anak dianggap sebagai akibat dari menurunnya kualitas feminim ( cinta, pengasuhan dan pemeliharaan). Karena asumsi tersebut merupakan  gerakan bukan untuk mendukung kesetaraan gender, tetapi menonjolkan sisi feminim pada perempuan. Padahal pada hierarkinya jika perempuan bisa mendapatkan hak yang sama seperti hal nya laki-laki, bukankah akan membantu  bukan hanya dari sisi perekonomian, status sosial, jika perempuan diberi kesempatan untuk melontarkan gagasan yang masuk akal atau realistis bukankah akan lebih baik, bukan merasa tersaingi.  Sehingga  beberapa perempuan 'modern' melakukan marrige contract  kepada laki-laki yang akan menikahinya, bukan hanya menyelamatkan karirnya tetapi juga mencegah terjadinya eksploitasi. 

Dilematik Cinta, Mencintai dan Dicintai 

Menariknya dari film ini bukan hanya mengangkat isu tentang perempuan, akan tetapi juga mengangkat tentang kisah percintaan yang tidak kalah hangat diperbincangkan, yang dikemas  serelate mungkin dengan percintaan yang berkembang di masyarakat. 

Perasaan suka dan tidak suka dihasilkan oleh nukleus amigdaloid di sistem limbik. Nukleus amigdaloid juga bertanggung jawab atas respon lari-lawan serta perilaku agresif. Saat jatuh cinta, kita menjadi lebih suka melawan. 

Ketika Seno mencintai Dasiyah> Dasiyah dan Raya saling mencintai > Raya  menikahi Purwanti. 
Keegoisan Raya akan kekuasaan akhirnya dia mengorbankan cintanya dan menikahi Puwanti. Dengan berkedok ingin menyelamatkan Dasiyah, padahal ketika Dasiyah sudah ditemukan, Raya justru tetap menikahi Purwanti walaupun dia tidak mencintai Purwanti, dan mereka memiliki 3 anak. Karena dikecewakan oleh Raya Dasiyah harus menanggung sakitnya orang yang dicintai bersama orang lain, hingga bertahun-tahun ia baru membuka hati untuk Seno yang setia mendampinginya, hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki 1 anak. 
Review gadis gretek

Cinta sering kali membuat trauma, tapi walaupun menebar luka, pada akhirnya cinta tetap pada posisinya menjadi candu. Kebanyakan kapok tapi tetap saja cinta. Sudah dibuat sakit hati tetap saja cinta. Terpenjara dalam kungkungan kata cinta. Dalam konteks jatuh cinta kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa, karena cinta tidak bisa dipaksakan. Mencintai seseorang yang tidak seharusnya kita cintai, dan dicintai orang yang sudah jadi milik orang lain, menjadi trauma tersendiri, entah akhirnya menjadi sangat tragis.

Dari film ini ada hal yang bisa dipelajari tentang cinta yang banyak tipu daya. Film ini memberikan gambaran bahwa pria tidak akan menikahi wanita yang dia cintai, tapi menikahi wanita yang ketika dia siap untuk menikah. Pria bisa mengejar kekuasaan dan meninggalkan wanita yang dia cintai, hidup dalam penyesalan hanya klise, ambisi dan kemarahan tidak akan mengubah masa lalu dan apa yang telah terjadi. Kondisi dimana cinta hanya hasrat ingin memiliki, terkendala karena sesuatu  bisa dipastikan itu hanya alasan untuk sebuah tipu daya.  terjebak dalam ego hanya akan membuat kita tersiksa. Mungkin sebagian orang tidak menjadikan ini sebagai masalah yang besar, akan tetapi memang kita juga tidak bisa mengontrol orang lain seperti apa yang kita mau. Pada intinya, mengakui kesalahan saja tidak cukup, ketika perkataan tidak selaras dengan perbuatan, kata maaf tidak akan menjadi makna apapun, dia hanya frasa yang dilontarkan secara klise, membuat orang percaya tetapi sebenarnya hanya tipu daya. 
Review gadis gretek
Masa lalu yang buruk  menjadi pelajaran yang sangat berharga, bukan untuk diulangi. Adakalanya khilaf itu pasti, tapi bagaimana kita survive dari semua kesalahan yang dilakukan agar tidak terulang kembali. Ini memang tidak mudah, dan tidak semua orang konsisten melakukannya. 

Cinta memang terkadang datang disaat kita tidak ingin jatuh cinta. Memutuskan untuk menjalaninya adalah kemauan diri kita sendiri. Kebanyakan orang menyalahkan Tuhan, kenapa aku diuji dengan orang yang paling aku cintai? Bahkan hingga bunuh diri. Pertanyaannya adalah apakah orang yang kita cintai itu, memang layak kita perjuangkan? apakah orang itu benar-benar milik kita seutuhnya, dalam arti belum ada orang lain yang memilikinya. Saking dibutakan oleh cinta, mengangap semua itu adalah salah Tuhan, menyalahkan Tuhan. Pepatah mengatakan boleh kita mencintai seseorang, tetapi sadar diri itu penting. Jangan mematikan logika untuk orang  yang memang tidak pantas dan tidak layak untuk dicintai. Karena mencari pembenaran melalui perasaan (hati) sampai kapan pun tidak akan ada salahnya, karena hati akan selalu luluh untuk sebuah cinta, jika logika tidak digunakan dengan baik melihat realitas yang ada.

Jangan jadi pelangi untuk orang yang buta warna

Ada dua alasan seseorang hadir dalam hidup kita, yaitu sebagai hadiah dan pelajaran. Salah satu diantara kedua itu, akan mendatangkan kebahagiaan atau kekecewaan. Satu hal yang pasti bahwa orang yang berpotensi menyakiti adalah orang yang paling dicintai. Kita tidak akan terlalu terluka dengan perkataan atau perbuatan orang lain yang menyakiti kita, tetapi kita akan terluka oleh perkataan/ perbuatan dari orang yang dekat dengan kita. Pepatah mengatakan, semuanya adil dalam cinta dan perang. Karena itulah, penghianatan dimulai dari orang yang menyayangi kita dan orang yang kita cintai. 



*Untuk saran tulisan, tema, topik terbaik silahkan tinggalkan di kolom komentar, Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca*

Posting Komentar

Posting Komentar