wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Nilai Estetis Dalam Pertunjukan Opera Ramayana '' Huru-hara Tahta Alengka''

 

Review, Opera Ramayana, Huru-hara Tahta Alengka

Oleh: Euis Karmila 
sangitaharmoni.com- Kata opera berasal dari bahasa Latin opera, bentuk jamak dari opus, yang artinya karya. Opera  pengertian secara singkatnya adalah pertunjukan yang melibatkan tarian, dialog, musik, dan vokal.   Bukan suatu hal yang mudah untuk menciptakan karya dengan komposisi yang bukan hanya bisa dinikmati secara personal tetapi oleh orang yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Karya/sutradara Lili Suparli dengan judul Opera Ramayana dengan Lakon ''Huru-hara tahta Alengka''  yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung pada tanggal 17 Desember pukul 19.30,  dengan sinopsis: 

Kesetiaan dan pengingkaran terhadap janji suci sumpah ksatria terlihat abu-abu, tatkala ruang dan sudut pandang berbeda. Akhirnya salah dan benar pun tak terlihat dengan jelas, karena kebenaran yang hakiki sejatinya hak Yang Maha Kuasa.
Opera Ramayana, Huru hara tahta Alengka

Analisis Pertunjukan 

Pertunjukan diawali dengan tarian hanoman cakil. Namun, sayangnya musik yang dimainkan bukan musik live, tetapi audio yang sudah ada, sehingga feel dari tarian tersebut kurang sampai. Improvisasi tarian yang diiringi musik terasa kosong, hambar. Karena ketika musik live dengan gerakannya tepakan kendang akan lebih terasa  menyesuaikan dengan pola''ibingan'' seperti halnya dalam pertunjukan wayang.  

opera ramayana, huru hara tahta alengka

opera ramayana, huru hara tahta alengka

Gimik masuk pemusik, seperti komando pasukan baris berbaris. Kemudian dilanjut dengan narasi yang disampaikan oleh Dalang selaku sutradara, yang berdialog dengan jenaka bersama dalang cilik. Penonton terhibur dengan narasi yang disampaikan keduanya, karena apresiator tahu bahwa mereka adalah anak dan ayah yang sedang bercerita dengan serius tapi banyol (bercanda).
opera ramayana, huru hara tahta alengka
Pementasan teater tradisi '' drama musikal ''  pertunjukan wayang wong. Beberapa aspek  yang difokuskan dalam pertunjukan ini adalah vokal atau nyanyian. Karena ini berhubungan dengan dalang, aspek yang ditonjolkan disini adalah amardawalagu. Kenapa demikian? Dialog antar tokoh dibeberapa adegan disampaikan dengan nyanyian. Tidak dipungkiri bahwa tokoh memainkan peranannya sebagai vokalist disampaikan dengan baik. Tetapi untuk aspek lainnya seperti gestur, mimik, eksplor panggung yang masih kurang, blocking yang membelakangi penonton, bridging yang mengganjal. Mengerti dan paham bahwa penyesuaian dan background proses seseorang berbeda-beda, ada yang unggul dalam satu sisi dan lemah pada sisi  yang lain. 
opera ramayana, huru hara tahta alengka

opera ramayana, huru hara tahta alengka

opera ramayana, huru hara tahta alengka

opera ramayana, huru hara tahta alengka
opera ramayana, huru hara tahta alengka
opera ramayana, huru hara tahta alengka
Estetika panggung dapat dikatakan sesuai dengan lakon yang dibawakan, akan tetapi dari segi  konsep lighting, yang terkesan megah, dan mewah seperti yang biasa digunakan dalam pertunjukan konser besar outdor, sangat disayangkan gedung pertunjukannya kurang memadai sehingga  sorot lampu yang dihasilkan  terkesan berlebihan, padahal bukan itu masalahnya hanya jarak penonton dengan  panggung pertunjukan saja. 

Pertunjukan yang didominasi oleh Jenaka Sunda, menjadi identitas  pengkarya dan bukan hanya itu, tetapi pada dasarnya masyarakat Sunda senang bercanda. Dibandingkan dengan pembawaan yang serius, masyarakat Sunda lebih senang dengan suasana enjoy, banyol, dan sedikit serius. Sehingga alur cerita bukan menjadi hal yang pokok  dalam pertunjukan ini artinya hanya menjadi gambaran saja. Dengan kata lain bukan tidak penting, disini hanya menampilkan garis besar atau benang merahnya saja dari lakon tersebut, kemudian sisanya hanya jenaka. 

Tokoh jenaka Sunda ini merupakan dosen pengajar yang memang sehari-hari senang dengan bercanda, sehingga  dalam konteks serius maupun bercanda pembawaan sebagai seorang  aktor terkesan lucu, bukan hanya dipanggung tetapi diluar konteks pertunjukannya. Apapun yang dibawakan akan terkesan natural, apa adanya seperti tidak sedang dipanggung, tetapi pembawaan obrolan yang biasa dilakukan saat nongkrong di warung kopi, sesantai yang terlihat sesuai dengan realitas yang ada.

Perbedaan Ngawayang & Ngadalang

Suparli (2023) mengatakan bahwa ''Ulah ngaku-ngaku jadi dalang?Sabab ngawayang jeung ngadalang dua pasoalan nu beda.''
opera ramayana, huru hara tahta alengka
Ngawayang semua orang bisa melakukannya, tetapi ngadalang tidak semua dalang bisa melakukannya. Ngadalang atau biasa disebut juga ngedal piwulang (memberikan ilmu), yang didalamnya terdapat falsafah-falsafah atau pituah-pituah gambaran kehidupan. Oleh karenanya, selain dalam membawakan, memerankan, dan bercerita, dalang harus mampu membawa cerita tersebut menyentuh perasaan dan hati penontonnya. Jika dari segi gerak, dalang harus mampu mengubah penonton ketika menonton wayang, mereka tidak lagi melihat aksi, melainkan melihat kehidupan.  Ketika dari segi cerita, cerita yang dihadirkan harus bisa menyentuh perasaan dan hati pemirsanya, jika ceritanya sedih maka pemirsanya ikut terbawa suasana, jika ceritanya lucu maka apresiator akan ikut tertawa. 
 
(Baca juga artikel yang berhubungan dengan Dalang:  Aspek-aspek yang harus dikuasai Dalang)


*Untuk saran tulisan, tema, topik terbaik silahkan tinggalkan di kolom komentar, Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca*

Posting Komentar

Posting Komentar