wYDCW47if6cKleiypRwqUq9HZh2kI0aAhad9DlQd
Bookmark

Rebab Sunda: Sejarah, Fungsi, Harga Alat Musik Gesek Tradisional Jawa Barat

 

Rebab Sunda: Sejarah, Fungsi, Harga Alat Musik Gesek Tradisional Jawa Barat
Rebab Sunda

Oleh: Euis Karmila

 sangitaharmoni.com- Rebab Sunda merupakan alat musik tradisi yang berasal dari Jawa Barat yang berfungsi sebagai penghias dalam sebuah iringan vokal atau gending. Rebab Sunda dimainkan atau dibunyikan dengan cara digesek pada kedua senar yang telah dibentangkan dengan penyangga tumpang sari. Seperti halnya menurut  Yudhoyono  dalam buku Gamelan Jawa,  fungsi Rebab  sesuai  dengan namanya asal kata dari Re (pengulangan) dan Bab (bagian), pada prinsipnya ketika memainkan rebab melodi sering sekali terdapat pengulangan bagian, baik itu lagu yang merupakan melodi ataupun ornamentasi (pemanis melodi).

Rebab Sunda: Sejarah, Fungsi, Harga Alat Musik Gesek Tradisional Jawa Barat
Organologi  Rebab Sunda


Rebab Sunda terbuat dari kayu nangka, sono keling, asem, jeruk. Suara bunyi rebab yang dihasilkan juga bergantung pada wangkis atau bobokan yang dibuat si pengrajin rebab. Karena kedalaman dan tipis/tebalnya mempengaruhi suara yang dihasilkan. Suara rebab yang bagus terbuat  dari lisung yang sudah tua (lesung penumbuk padi).

Sejarah Rebab Sunda

Beberapa orang mengira di candi Borobudur yang dibangun pada sekitar abad ke-8 yang terdapat relief tentang alat musik seperti Karmawibhangga, Lalitavistara, wadariaJtaka, dan Gandawyuha, tersebut memuat semua tentang instrument atau alat musik di dunia. Padahal tidak semuanya terlukis disana karena alat musik yang ada disana antara lain suling, simbal, Lute, ghanta, cangka (terompet yang terbuat dari siput), saran dan gendang.  Jadi untuk alat gesek seperti rebab sendiri belum ada di candi Borobudur. 

Menurut beberapa sumber salah satunya R.M. A Koeseomadinata menyatakan bahwa rebab sendiri masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan  bersamaan dengan masuknya agama Islam  yang dibawa oleh  Persia.  Islam masuk ke Indonesia yang dibawa oleh para pedagang Persia sekitar abad ke-13.  Yang dimaksud rebab disini bukanlah rebab Sunda, karena rebab Sunda tidak akan mungkin muncul abad ke -13, dengan alasan tarawangsa sebagai alat musik gesek tertua di Sunda saja ada sekitar abad ke-15.

Berkaitan dengan hal tersebut, ketuk tilu yang merupakan kesenian tradisi yang termasuk salah satu tertua di jawa barat ada sekitar abad ke-19 sampai awal abad ke-21.  Salah satu instrumennya menggunakan  waditra rebab, kemungkinan besar rebab  Sunda muncul sekitar  abad ke-19 sampai abad ke 21. Seperti alat musik lainnya yang membutuhkan waktu untuk dikenal, dipelajari, dan menyebarkannya.

Namun, ada asumsi yang menyatakan bahwa rebab Sunda ada karena pengaruh Jawa, dibuktikan dengan  mengadopsi unsur istilah dan bunyi dari Jawa. Seperti halnya penyebutan di Jawa Slendro, tetapi di Sunda Salendro.  Walaupun sumber bunyi laras Slendro Jawa dan Sunda berbeda, hal tersebut dikarenakan faktor setiap daerah punya kultur yang berbeda seperti tradisi lisan, cara bicara atau berkomunikasi dengan logat yang khas sehingga hal tersebut menjadi identitas tersendiri.

(Baca juga: Nilai subyektivitas dan obyektivitas dalam pengkajian sejarah)

 Fungsi Rebab Dalam Pertunjukan  Karawitan Sunda

Berberapa seniman Sunda khususnya praktisi rebab atau pengrebab Sunda mengatakan bahwa fungsi rebab sunda dalam karawitan sunda yaitu merean, marengan dan muntutan  dalam pertunjukan wanda Kiliningan, Celempungan, Tembang Sunda Cianjuran, Kawih, Wayang Golek. 

-Merean artinya memberikan aba-aba ketika dalam pangkat, memberikan surupan masuk sinden/vokal.

-Marengan artinya mendampingi vokal pada melodi-melodi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan situasi

-muntutan artinya memberikan melodi penutup pada akhir lagu atau gending.

Sumber lainnya  menyebutkan fungsi tambahan mangkatan, mapaesan, nganteur  terdapat pada artikel sebelumnya (Baca juga: Fungsi Rebab Sunda ) sudah terwakilkan oleh tiga fungsi merean, marengan, muntutan. Adapun sebagai pamurba lagu artinya pembawa melodi secara utuh ketika rebab difungsikan salah satunya dalam karawitan instrumental atau tanpa vokal. Perubahan fungsi tersebut mengakibatkan kedudukan rebab sangat penting dalam wanda yang ada dalam karawitan Sunda.

Harga Rebab Sunda

Harga rebab Sunda dengan kondisi baru pada umumnya adalah Rp. 1.500.000 lengkap dengan sofcasenya. Adapun pengrajin atau pengrebab menjual rebab dengan harga yang lebih dari itu, bahkan lebih murah seperti Rp.900.000- Rp. 1.200.000. Namun terkadang rebab dengan kondisi bekas lebih murah, terkadang jika suara rebab yang dihasilkan bagus sekalipun bekas penjual sering kali menaikan harga karena ingin sambil berbisnis.

Informasi kontak pengrajin rebab Sunda:
Nama:  Agus Sofyan  (Subang Ciater)
WA :082120648148
Fb: Agus Rhebabs

 

 *Untuk saran tulisan, tema, topik terbaik silahkan tinggalkan di kolom komentar, Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca*


Posting Komentar

Posting Komentar